Polisi Klaim Telah Mengetahui 10 Orang Pelaku Pembubaran Acara Diskusi di Hotel Grand Kemang
Abadikini.com, JAKARTA – Polisi telah mengidentifikasi 10 orang yang menyerang dan membubarkan acara diskusi Forum Tanah Air di hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan.
“Ada 10 orang, sudah kita identifikasi dan ketahui nama-nama pelakunya,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal kepada wartawan, Sabtu (28/9/2024).
Ade Rahmat mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan pengejaran terhadap para pelaku untuk dilakukan proses hukum.
“Akan segera kita tangkap dan proses hukum,” ujarnya.
Sebelumnya, acara diskusi yang diselenggarakan oleh Forum Tanah Air di sebuah hotel di Kemang, Jakarta Selatan dibubarkan paksa oleh sekelompok orang pada Sabtu (28/9).
Diskusi itu dihadiri oleh sejumlah tokoh. Di antaranya, Refly Harun, Marwan Batubara, Said Didu, M. Din Syamsuddin, Rizal Fadhilah, Sunarko. Kemudian Tata Kesantra dan Ida N Kusdianti, Ketua dan Sekjen Forum Tanah Air.
Din Syamsuddin mengatakan sejak pagi sekelompok massa telah melakukan aksi orasi dari atas mobil komando di depan hotel sebelum acara dimulai.
Kemudian, saat acara akan dimulai massa tersebut justru masuk ke dalam ruangan dan mulai melakukan aksi perusakan.
“Acara baru akan dimulai massa anarkis memasuki ruangan hotel dan mengobrak-abrik ruangan. Polisi kelihatan diam membiarkan massa pengacau,” ucap Din.
Di sisi lain, Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Edy Purwanto menerangkan pada hari ini pihaknya melakukan pengamanan aksi demo oleh Aliansi Cinta Tanah Air di depan hotel tersebut.
“Lalu di saat kami fokus pengamanan kegiatan unras di depan, tiba-tiba kami mendapatkan informasi ada sekelompok orang tak dikenal masuk lewat gerbang pintu belakang,” kata Edy kepada wartawan.
“Massa yang melakukan perusakan itu masuk, kami tidak tahu karena memang kegiatan di dalam juga apa kami tak tahu, karena tak ada pemberitahuan ke Polsek atau Polres terkait kegiatan,” imbuhnya.
Edy menyebut untuk aksi demo itu, sudah ada surat pemberitahuan yang diberikan ke pihak kepolisian. Ia juga menyebut aksi demo itu berjalan lancar dan tak ada kendala.
Edy menduga aksi penyerangan itu dilakukan oleh kelompok berbeda dengan mereka yang menggelar aksi demo.
“Jadi orang berbeda dengan kelompok yang melakukan unras,” ujarnya.